Jika kau pernah mendengar kata pemburu, apa yang kau bayangkan? Pria dengan panah dan busurnya? Atau seorang pria dengan pisau lemparnya? Atau kau sedang berpikir tentang seorang pria yang berkelana jauh dari rumahnya untuk memburu sesuatu dan akan pulang ketika dia berhasil membawa seekor kijang besar ke rumahnya. Seorang pria yang akan selalu merindukan rumahnya. Dia pasti pria dengan tatapan paling tajam.
Sekarang, apa yang kau pikirkan tentang seorang pengembara? Pria aneh tanpa rumah? Pria ramah yang selalu berkunjung dari satu desa ke kota lain dan menuju perkampungan lain? Mungkin juga dia seorang pria yang punya banyak tempat meletakkan kepala disaat malam menyapa. Atau mungkin kau sedang membayangkan seorang pria dengan kuda yang tangguh berkeliling jauh dari rumahnya, berhenti di suatu desa, bermalam disana, menjalin kekeluargaan, dan berusaha untuk membuat banyak kenalan disetiap wilayah. Dia pasti pria dengan banyak senyuman.
Setelah kau membayangkan tentang seorang pemburu dan pengembara, maka coba kau mengandaikan itu adalah dirimu. Di tengah perjalananmu kau jatuh ke lubang yang sangat besar dan terluka sangat parah. Jalanmu terseok menuju pemukiman paling dekat. Tak jauh dari tempatmu terjatuh ada sebuah gubug kecil tapi sangat terawat. Kau mencoba untuk singgah dan bertanya apa ada bantuan disana. Tepat sekali. Kau berada dirumah seorang tabib.
Kau coba sekarang bayangkan seorang tabib. Tabib wanita yang penuh kelembutan, keibuan, kesederhanaan, senyum menawan dan selalu menyambut setiap tangisanmu dengan pelukannya yang hangat. Dia bukan hanya punya banyak herbal yang bisa menutup bekas lukamu, tapi dia juga punya pelukan yang hangat untuk membalut kesedihanmu. Dia akan sangat senang hati memasakkan sup hangat untukmu ditengah menggigilnya malam. Dia akan menyediakan tempat tidur yang paling empuk untukmu, bermalam barang semalam dua malam sampai kau bisa menunggang kudamu. Sebelum kau pergi, dia akan memberi sedikit petunjuk untukmu supaya bisa menyembuhkan luka ketika kau jauh dari tempat kediamannya. Dia akan mengajarkan sedikit bagaimana membebat luka dengan baik agar tidak infeksi dan makanan apa yang bisa kau makan dan mana yang tidak bisa kau makan. Setelah itu dia akan melepas kepergianmu seperti dia melepas kepergian anaknya sendiri. Kau memacu kudamu sambil didalam hati berikrar ingin sekali menjadi pemburu yang membawakan kijang kepadanya, juga kau ingin menjadi pengembara baik yang mengabarkan adanya seorang tabib wanita sehebat dia ke seluruh dunia. Tabib itu pasti seorang dengan hati yang paling tulus.
Terima kasih untuk Tabib yang hebat, Pengembara yang selalu ingin tahu dan Pemburu yang sangat optimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar