Nah Gaby nanya ke Mamanya, “Ma, kok Papa lama banget pulang kerja?” .
“Kan tadi udah pulang sore, trus pergi ke Pekanbaru” jawab Kakak Ipar saya, mereka tinggal disebuah Pangkalan Kerinci, sebuah kota kecil di daerah Pekanbaru.
“Kerja ya, Ma?” tanya Gaby lagi yang diiyakan sama Kakak Ipar saya.
Akhirnya Gaby ngomong lagi “Ya udah, Gaby tidur aja” trus ngambil sikap buat berdoa. Dan isi doanya adalah :
“Tuhan Yesus, berkatilah Gaby mau tidur, bangunkan Gaby besok pagi. Berkati Papa Gaby yang kerja di Pekanbaru, berkati Mama Gaby, berkati Keke, Tuhan besok kasi aku jajan yah, Amin”
*Keke adalah adik Gaby yang baru berumur 1 tahun*
Hahahahaha, tetep ya jajan ga dilupain. Yah namanya juga anak kecil. Tapi hal yang saya kagumi adalah kejujuran untuk bercerita dengan Tuhan. Indeed, Gaby need “jajan”. Dan ga ada yang ngajarin dia buat minta jajan. Dia berpikir bahwa dengan Tuhan saya bisa minta semua. Semua hal, dan yakin besok bakal dikabulin ama Tuhan. Ga peduli gimana caranya, mau itu dari Mama, Papa, Oppung, atau siapalah. Tapi dia percaya. PERCAYA YANG TULUS. Itu saja. Dia percaya bahwa Tuhan yang memberi dia hidup dan mempercayakan hidupnya pada Tuhan karena term hidup, bagi anak umur 3 tahun yang baru masuk pre-school, adalah masalah jajan dan pamer ke temennya.
Jelas sekali bahwa saya tertampar dengan kejadian ini. Sudah berapa sering saya berdoa? Berdoa yang tulus. Kadang saya bertanya dalam hati, bisakah kita yang lebih tua dan cerdas punya kepercayaan yang tulus? Kepercayaan bahwa hidup kita dijamin oleh Tuhan? Atau kecerdasan kita akan mengikis ketulusan kita? Atau kita hanya percaya pada pegangan kita? Atau kecerdasan kita malah membawa kita untuk mempertanyakan Tuhan? Kecerdasan yang diberikan Tuhan sendiri dan kita pakai untuk melawanNya. Pernahkah kita berdoa beralaskan ketulusan? Atau hanya sekedar rutinitas? Tenang bahkan jika kalian bertanya pada saya, belum tentu mendapatkan jawaban yang memuaskan. Saya hanya berbagi, mudah-mudahan saya dan kalian bisa berdoa setulus meminta uang jajan yang tak seberapa.
Selamat Hari Minggu. Uda sayang Gaby, sayang Keke juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar