Minggu, 13 Januari 2013

Good Bye Badrul!

Pagi ini hujan membangunkanku, pagi sekali.
Seolah hujan ini adalah pengingat untuk firasat yang Engkau kirimkan 3 hari yang lalu.
Tapi, aku tak bergeming.
Terlalu bebal untuk firasat yang sangat jelas.  

Beberapa hari yang lalu saya bermimpi kalau gigi saya copot, bagian depan bawah. Kata orang - orang, itu artinya ada orang yang akan meninggal. Well, percaya ga percaya. Saya memilih untuk ga percaya. Saya berusaha untuk melupakan mimpi itu.  Tapi seolah setiap hari saya diingatkan tentang sebuah perpisahan.
Kemarin malam entah mengapa saya memilih Letter To God untuk ditonton. Film itu sudah lama saya miliki. Tapi entah kenapa baru kemaren saya tonton.
Rasanya, kejadian sangat beruntun. Tadi pagi hujan sangat kencang turun. Saya pun terbangun saking ributnya hujan pagi ini. Saya terbangun dan bertanya ‘Ada apa gerangan hari ini?'
Dan siang ini, Badrul K. Razif dipeluk Tuhan. Diajak kerumahNya di sorga. Seorang teman yang baik. Masih ingat dengan jelas. Kita berempat pernah mengucap cita - cita bersama. Andes dengan BRI nya, Binta dengan BUMNnya, Mega denga Garudanya, dan Badrul dengan Kementrian Luar Negerinya. Kita sudah disini, berhasil menggenggam cita dan harapan, tapi kenapa juga hari ini engkau pergi.
Well, mungkin benar, kau menuju ‘luar negeri' yang sebenarnya.   Januari ini harusnya kita berkumpul. Ngobrol banyak tentang cita - cita kita. Makan sushi di meja setengah bundar itu. Mungkin juga menenggak bergelas - gelas teh hijau.  Tertawa bahagia sambil menghabiskan waktu berjam - jam. Tapi hal itu udah ga mungkin lagi.
Saya masih ingat sebuah pertanyaan saya dulu :
Gw : Kenapa lu ngulang di UI, sementara lu udah punya gelar diploma dari Prancis? Pake itu aja buat kerja, kan sayang umur lu.
Badrul : Iya sih, No. Tapi demi cita - cita gw masuk Deplu. Lagian semua hal kalo kita jalanin dengan totalitas pasti Tuhan memberikan jalannya kok.
Well, see you later Drul!!! Di Departemen "Luar Negeri"  sana pasti lebih asik ya dari pada disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar