Rabu, 01 Desember 2010

Yeaayyy Birthday at Home!!!

27 November 2010, yihiiiii... Ulang tahun saya dan saya di rumah. Senang banget. Setelah 4 tahun sejak 2006, saya ga pernah merayakan ulang tahun di rumah sendiri bareng keluarga sendiri. Saya hanya merindukan sebuah kehangatan ketika merayakan ulang tahun di sekeliling keluarga, yang selama 4 tahun harus saya cari sendiri di tengah keriuhan kegiatan perantauan saya sendiri. Banyak hal yang saya lakukan selama 4 tahun ini di tanggal ini, mulai dari merayakan bareng teman dekat dan menerima surprise dari teman dekat, berefleksi sendiri di kamar dengan sebiji lilin (dan yakinlah saya hanya nangis gara-gara homesick), menghabiskan waktu dengan masak bareng dan makan tengah malam di fast food
(dan yakinlah ini tidak menyehatkan). Tapi semua hal tersebut tidak bisa menggantikan tradisi ulang tahun di rumah sendiri. Tradisi ulang tahun di rumah saya sebenarnya sangat simpel. Yang dibutuhkan adalah sajian makanan utama yang biasanya berasal dari seekor ayam. Seekor ayam ini harus dimasak oleh sang MAMA. Ini adalah ayam utuh yang dikelola dalam berbagai resep. Pada umumnya masakannya adalah masak kuah mama (seperti masakan opor, tapi lebih spicy) dan yang berikutnya ayam panggang dengan sambal yang super duper mreketengteng. Pembagiannya adalah biasanya untuk ayam kuah mama lebih banyak dari pada yang dipanggang. Well, saya akan menjelaskan resep yang pertama. Ayam kuah mama, ayam kuah mama ini hampir mirip sama opor tapi ayam kuah ini lebih berbumbu dan kuahnya lebih kental, tapi sama tetap pake santan dan warnanya lebih oranye bukan kuning. Dan biasanya ayam kuah mama ini disusun diatas piring menyerupai seekor ayam yang utuh. Makanan ini hanya bisa saya dapatkan di rumah. Resep yang kedua adalah ayam panggang dengan sambal super duper mreketengteng. Ini ayam panggang biasa tapi dipanggang tidak mennggunakan bumbu macem-macem. DI potong-potong dan langsung di bakar di atas bara api, biasanya tugas manggang ayam ini di jatuhkan pada tugas anak laki-laki yang ditemani sama Bapak. Dan sambalnya terbuat dari darah ayam yang dibekukan dengan air perasan jeruk nipis trus dikasi gilingan cabe rawit yang banyak dan andaliman (lada batak). Cabe rawit biasanya berdasarkan request anak yang ulang tahun, tapi pada umumnya tidak kurang dari setengah kaleng susu kental (cabe rawit yang belum digiling), yah kalo pake hitungan jari mungkin sekitar 25 biji lah, bayangin aja dan itu masih ditambah rasa getir dari andaliman. Oh ya lupa sambal itu dikasi perasan jeruk nipis lagi.Dan waktu ulang tahun saya kali ini sambal itu berdasarkan permintaan saya sebanyak sekitar ¾ ukuran kaleng susu kental. Gilaaaa yah, perut saya berkontraksi selama 2 hari berturut-turut. Selama dua hari itu kerja baru saya adalah mengunjungi toilet. Apalagi saya baru datang dari Semarang dimana makanannya masih banyak yang manis. Habislah mulut saya, dan bibir pun jadi doer. Hahaha, tapi hari itu saya menghabiskan 3 piring dan sekitar 5 potong ayam kuah dan ayam panggang plus kehangatan bersama Mama dan Bapak dan Nenek saya. Mereka hanya bisa ketawa waktu saya makan dan kepedasan. Kehangatan yang sangat saya rindukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar